Tuesday, December 22, 2015

Anda Sering Lembur? Hati-hati! Gampang Kena Stroke


PokerCeria  -  London - Orang yang bekerja lebih dari 55 jam per pekan menanggung risiko 33 persen lebih tinggi terserang stroke ketimbang mereka yang bekerja dengan durasi standar 35-40 jam. Studi yang dimuat dalam jurnal “The Lancet” ini juga menyebutkan jam kerja yang panjang meningkatkan risiko berkembangnya penyakit jantung.

Mika Kivimaki, peneliti dari University College London, Inggris, dan koleganya menganalisis laporan dan studi tentang pengaruh jam kerja panjang terhadap penyakit kardiovaskuler. Ini adalah riset terbesar yang pernah dilakukan karena melibatkan lebih dari 600 ribu orang dari Eropa, Amerika, dan Australia.

Hasil riset itu mengkonfirmasi sejumlah asumsi yang menyebutkan jam kerja panjang--kerja sejak pagi hingga petang, bahkan hingga akhir pekan--berpotensi merusak kesehatan. Dalam laporan disebutkan, kematian mendadak karena jam kerja berlebihan sering dipicu stroke. "Kondisi ini adalah hasil respons terhadap stres yang berulang-ulang," ujar peneliti dalam tulisannya.

Laporan itu menyebutkan, semakin panjang jam kerja seseorang, risiko terkena stroke semakin tinggi. Sebagai perbandingan, orang yang bekerja 41-48 jam per minggu menanggung risiko 10 persen lebih tinggi terkena stroke. Sedangkan risiko terkena stroke pada orang yang bekerja selama 49-54 jam per pekan mencapai 27 persen.

Hasil analisis 17 studi yang melibatkan lebih dari 528 ribu orang menyebutkan, risiko terserang stroke karena bekerja di atas 55 jam per minggu meningkat. Orang-orang yang terbiasa bekerja dengan jam kerja panjang biasanya cenderung mengabaikan gejala saat kesehatannya terganggu. Akibatnya, pencegahan dan penanganan penyakit stroke kerap terlambat.

Tingkat risiko terserang stroke akibat jam kerja panjang tetap tinggi, meski telah memperhitungkan faktor yang mempengaruhi kesehatan, seperti kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol serta tekanan darah tinggi dan kolesterol. Bekerja lebih dari 55 jam per minggu juga meningkatkan risiko terkena insiden seputar penyakit jantung hingga 13 persen.

Peneliti mendeteksi perilaku yang membawa risiko tinggi pada kesehatan, seperti malas bergerak, tingginya tingkat konsumsi alkohol, dan stres, juga meningkatkan peluang serangan stroke.

"Para pekerja profesional seharusnya sadar bahwa bekerja dengan durasi panjang berhubungan dengan meningkatnya risiko stroke dan penyakit jantung," kata Kivimaki.

No comments:

Post a Comment